When we are talking about the swiftlet, the one thing that comes to our minds is the outstanding nutritious content of the nest for everyone, the old, and the young. Swiftlet is a type of bird that consumes insects as its diet, and glides like swallow when it flies. The bird predominantly comes from Southeast Asia, especially Indonesia and Malaysia. Other small populations of swiftlet can also be found in other places like the Andaman Islands, Northern Australia and Southern Philippines. We also have come across a similar bird living in Latin America.
It is true that swiftlet are well known for the nest, however not all swiftlet can produce edible nest with commercial value. Only swiftlet species Aerodramus Fuciphagus produces a nest made 100% from its saliva. This nest has most commercial value and believed to contain most nutrition. Other species such as Aerodramus Maxima (Locals call it “Seriti”) uses leaf, twigs, and grass gathered from the surroundings to construct its nest. It also applies minimum amount of saliva to “glue” the grass together.
Tentang Burung Walet
Bila kita membicarakan tentang burung walet, satu hal yang ada di pikiran kita adalah sarang burung walet yang terkenal sebagai makanan berkhasiat luar biasa bagi kesehatan manusia baik tua, muda dan anak-anak.Burung walet adalah burung pemakan serangga yang berasal dari wilayah Asia Tenggara khususnya Indonesia dan Malaysia. Namun begitu, burung walet juga dapat ditemui di Kepulauan Andaman di Samudera Hindia, Australia Bagian Utara serta Kepulauan Filipina Bagian Selatan. Namun, kami juga mengetahui bahwa burung sejenis ini juga ada di Amerika Selatan.
Seperti sebelumnya dijelaskan bahwa burung walet terkenal dengan sarangnya. Namun begitu, tidak semua jenis burung walet dapat menghasilkan sarang yang bernilai komersil. Hal ini karena burung walet sendiri memiliki banyak jenisnya. Hanya spesies walet Aerodramus Fuciphagus menghasilkan sarang yang dibuat dari 100% air liur nya. Sarang ini yang memiliki nilai komersial yang diyakini mengandung banyak nutrisi. Spesies lain seperti Aerodramus Maxima (orang menyebutnya "seriti") juga menggunakan air liur untuk membangun sarang, namun sedikit. Melainkan seriti menambahkan rumput dan ranting-ranting kecil yang dikumpulkan dari lingkungan.
Burung walet memiliki sayap yang kecil untuk terbang cepat. Bentuk paruh mereka kecil. Dan kesemua hal tersebut berguna bagi burung walet mereka mencari makan yaitu serangga-serangga terbang. Yang membedakan dari burung lain adalah kemampuan burung walet menggunakan sistem pantulan suara (echolocation) untuk membantu mereka menentukan arah terbang dalam kegelapan. Kemampuan tersebut mirip dengan kelelawar, sehingga burung walet dapat terbang melewati ruang-ruang sempit di goa-goa menuju tempat bersarang.