Science Behind Different Color of Bird's Nest (Warna-warna Sarang Burung Walet)

Natural white nest:
  • Not all bright white nests are bleached because the nest natural color when it first produced by swiftlet is indeed bright white. This very white color can only be obtained when nest is harvested immediately after the bird produces the saliva.
  • When nests stay in the farm for a little bit longer, the color of the nest changes to more faded color. Therefore it is most common in the market to see bird's nest in faded white color. The natural bright color simply the hardest to get (strict harvest management). 
  • Other factor that changes nest color is pollution. Nests harvested from polluted area tend to be dark gray, and wrinkle (when in dry condition). Some people concern of heavy metal contents (arsenic, mercury, led, cadmium) carried in the air. Small portions of bird’s nest producers such as pristine farms are very particular about this. These companies usually do not compromise on quality by going far from cities, rather than choose operational convenience.
  • The fascination toward white color leads to a lot of ill practice like bleaching. This is absolutely not acceptable. Customer should be able to avoid such product. Although the color is similar with the nest harvested immediately (mentioned on 1st point), the substance of bleach nest is already destroyed.
  • Naturally white nest has smoothest and softest surface, creating a delicate texture when consumed. Bleached nest will breaks down easily when cooked during first 30 minutes.

Yellow nest/golden nest:
  • With the right microclimate condition in the farms/cave (humidity, temperature, soil condition, etc.), the original white nest will gradually change its color into yellow.
  • Yellow nest is preferred in certain culture because it symbolizes gold and prosperity.
  • Yellow nest takes longer to form in the farm. Usually it becomes faded yellow, but bright yellow as premium quality is rare because it need accuracy in farming. 
  • Because it stays longer than white nest in the farms, yellow nest has tougher texture and thicker nest.

Red nest/blood nest:

  • Red nest is the most exclusive product in the some market. In China is has been feared for a high nitrite level, however this is not dangerous because such nitrite with very easily dilute when soak in the water. 
  • In the bird’s house or cave, white nest change its color to yellow under optimum condition. It will further turn into red color.
  • It takes another 6 months for a bird nest to gradually transition from white to red.
  • The red color does not come from the blood of a dying bird (Coughing blood). It is an absolute myth. Yellow and red color nest are simply byproducts of bird’s nest protein content that reacts with the conditions of the surrounding.
  • Because Red nest mature in the farm, it has the thickest structure among other types. This texture is more elastic when consumed.

Warna-warna Sarang Burung Walet


Sarang walet warna putih:
  • Tidak semua sarang walet yang berwarna putih terang karena “diputihkan,” warna sarang yang putih alami adalah sarang yang baru diproduksi walet. Warna yang sangat putih tersebut hanya bisa diperoleh ketika sarang walet dipanen segera setelah burung walet membuatnya.
  • Saat sarang walet berada di rumah walet sedikit lama, warnanya akan memudar. Namun, warna inilah yang paling sering ditemui di pasaran. Warna putih cerah alami paling sulit ditemui (membutuhkan manajemen panen yang ketat).
  • Faktor lain yang mempengaruhi perubahan warna yaitu polusi. Sarang burung walet yang dipanen dari daerah tercemar polusi cenderung berwarna abu-abu gelap dan terlihat mengkerut (dalam kondisi kering). Konsumen akan memikirkan mengenai polusi udara apalagi masalah kandungan logam berat yang ada (arsen, merkuri, timbal, kadmium, dsb). Beberapa produsen sarang burung walet seperti Pristine Farms sangat memperhatikan masalah ini dengan menjaga kualitas produk dengan membangun rumah produksi sarang burung walet yang jauh dari kota.
  • Masyarakat internasional (terutama Cina) tertarik pada sarang walet yang berwarna putih cerah. Hal ini mengakibatkan munculnya praktik-praktik ilegal yaitu pemutihan (bleaching). Hal ini tidak dapat diterima dan konsumen harus menghindari produk-produk tersebut.
  • Sarang burung putih alami memiliki permukaan yang halus dan lembut, teksturnya terasa halus saat dimakan. Sementara sarang burung yang diputihkan akan mudah pecah ketika dimasak pada 30 menit pertama dan kandungan nutrisinya telah rusak.

Sarang walet warna kuning:
  • Dalam kondisi iklim yang sesuai di peternakan (kelembaban, suhu, kondisi tanah, dll), sarang walet putih secara bertahap akan berubah warna menjadi kuning. 
  • Sarang walet kuning lebih disukai oleh budaya tertentu karena melambangkan emas dan kemakmuran. 
  • Sarang kuning membutuhkan waktu lebih lama untuk terbentuk di rumah walet. Sarang walet berwarna kuning cerah adalah juga produk premium, namun ini jarang terjadi karena membutuhkan ketelitian dalam pembudidayaannya. 
  • Karena dibentuk lebih lama dari sarang walet putih, sarang walet kuning memiliki tekstur yang lebih keras dan tebal.

Sarang walet merah:
  • Pasar sarang walet merah merupakan produk yang paling eksklusif. Di Cina jenis ini dihindari karena memiliki kandungan nitrit yang tinggi, namun tidak berbahaya karena nitrit dapat sangat mudah hilang ketika direndam dalam air.
  • Pada budidaya di gua-gua alami, sarang putih akan berubah warna menjadi kuning pada kondisi optimum. Lebih lanjut akan berubah menjadi warna merah.
  • Dibutuhkan waktu 6 bulan untuk sarang burung walet secara bertahap berubah warna dari putih menjadi merah.
  • Warna merah tidak berasal dari darah burung yang sekarat (batuk darah). Ini adalah mito. Warna kuning dan merah adalah efek samping kandungan asam amino dari sarang walet bereaksi dengan kondisi udara tertentu di sekitarnya. 
  • Karena sarang walet merah matang di ladang, ia memiliki struktur tebal diantara jenis lainnya. Tekstur ini lebih elastis bila dikonsumsi.